KPK Bongkar 22 Kendaraan Mewah Diduga Milik Wamenaker Immanuel Ebenezer, LHKPN Dipertanyakan

- Jurnalis

Kamis, 21 Agustus 2025 - 22:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Mata Aktual News – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), Immanuel Ebenezer. Dalam operasi tersebut, penyidik menyita 22 kendaraan mewah dari kediamannya—temuan yang menimbulkan tanda tanya besar soal kejujuran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menjelaskan bahwa penyitaan mencakup 15 unit mobil dan 7 motor, di antaranya tiga motor sport Ducati bernilai miliaran rupiah.

Namun, temuan ini sangat berbeda dengan catatan resmi yang pernah disampaikan Ebenezer. Berdasarkan LHKPN 2024 saat awal menjabat, ia hanya melaporkan empat kendaraan: Mitsubishi Pajero, Kia Picanto, Toyota Fortuner, dan Toyota Land Cruiser, dengan total nilai sekitar Rp3,36 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Penyidik masih menelusuri asal-usul kepemilikan kendaraan-kendaraan tersebut dan mendalami aliran dana terkait,” kata Budi, Kamis (21/8/2025).

Pernyataan LSM Gempita: Hormati Proses, Perkuat KPK hingga Hulu-Hilir

Sekjen DPP LSM Gempita, Drs. Aris Sucipto, menegaskan kasus ini harus menjadi momentum memperketat pengawasan LHKPN.

“LHKPN bukan sekadar formalitas tahunan. Jika pejabat tidak jujur melaporkan hartanya, itu sama saja menipu publik. KPK dan lembaga terkait wajib menindak tegas agar kepercayaan rakyat tidak terkikis,” ujarnya kepada Mata Aktual News.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya mendukung penuh langkah KPK serta menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Kami mendukung penuh langkah KPK. Harapannya, penindakan dilakukan berjenjang sebagaimana tata kelola pemerintahan dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga gubernur—semuanya harus transparan lewat pengurusan satu pintu,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti perilaku sejumlah pejabat yang justru menyalahgunakan jabatan demi kepentingan pribadi.

“Banyak menteri dan wakil menteri menghabiskan dana yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat. Akibatnya rakyat menderita, sementara mereka bahagia. KPK harus berani melakukan pemiskinan terhadap pejabat yang terbukti korupsi,” tegas Aris.

Sebagai bentuk dorongan penguatan kelembagaan antikorupsi, ia menambahkan:

“KPK perlu membentuk pasukan dari hulu hingga hilir agar tidak ada ruang bagi praktik korupsi. Terima kasih kepada KPK, dan doa rakyat selalu menyertai agar korupsi tidak lagi beredar di tanah kaya ini.”

Pernyataan Pimred Mata Aktual News: Publik Harus Jadi Pengawas

Pimpinan Redaksi Mata Aktual News, Merry Witrayeni Mursal, menilai kasus ini menjadi pengingat bahwa transparansi pejabat publik tidak bisa hanya bergantung pada laporan formal semata.

“Kewajiban LHKPN adalah bagian dari kontrak moral pejabat terhadap rakyat. Jika laporan berbeda jauh dari fakta, publik berhak meragukan integritas pejabat tersebut,” tegas Merry.

Ia juga menekankan peran masyarakat dan media dalam memastikan pengawasan berlangsung ketat.

“Publik harus terlibat sebagai pengawas, dan media wajib menjaga fungsi kontrol. Penegakan hukum harus transparan agar kepercayaan rakyat terhadap negara tidak runtuh,” ujarnya.

Alarm Serius Integritas Pejabat

Kasus yang menyeret Ebenezer ini dipandang banyak kalangan sebagai alarm serius bagi integritas pejabat publik. Laporan harta bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi bentuk akuntabilitas dan tanggung jawab moral kepada rakyat.

Masyarakat pun berharap KPK menindak tegas hingga ke tahap pemiskinan koruptor, agar aset negara benar-benar kembali untuk kepentingan publik.

Mata Aktual News akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan menyajikan informasi terbaru dengan akurat dan terpercaya.

(Redaksi)

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?
Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya
Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda
Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?
KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator
Lahirnya Partai Aksi Rakyat: Loyalis Anies Baswedan Resmikan DPD Kabupaten Tangerang
Pimred Mata Aktual News: BEM SI Ingatkan Potensi Demo Besar Jilid II
Senator Dailami Serukan Jaga Persatuan dan Ketertiban, Jangan Mudah Terprovokasi
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 11:07 WIB

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?

Selasa, 30 September 2025 - 16:57 WIB

Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya

Rabu, 24 September 2025 - 18:47 WIB

Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda

Rabu, 17 September 2025 - 19:06 WIB

Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?

Rabu, 17 September 2025 - 14:56 WIB

KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator

Berita Terbaru

Jakarta

Manggarai Resmi Jadi Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian

Jumat, 14 Nov 2025 - 20:52 WIB

Verified by MonsterInsights