Tangerang | Mata Aktual News— Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, menggebrak dengan seruan keras melawan perundungan. Di tengah maraknya kasus bullying yang menghantam pelajar, Kapolres menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pelaku dan lingkungan yang membiarkan kekerasan terjadi.
Bullying Menghancurkan, Kapolres: Jangan Diam!
Perundungan bukan kenakalan. Ini kekerasan. Banyak siswa tertekan, depresi, bahkan trauma karena dibiarkan menjadi sasaran. Kapolres Jauhari menegaskan bahwa budaya membiarkan tindakan semacam ini harus dihentikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tak boleh ada anak yang takut datang ke sekolah hanya karena ulah segelintir pelaku. Stop sekarang juga!” tegas Kapolres.
Polisi Geruduk Sekolah, Edukasi Tanpa Kompromi
Dalam program Police Goes to School, polisi masuk ke sekolah-sekolah dan bicara blak-blakan kepada siswa. Mereka memaparkan risiko bullying, ancaman hukumnya, hingga cara melapor jika menjadi korban.
Setiap laporan bullying diminta langsung masuk ke Call Center 110, dan Polres memastikan penanganan cepat tanpa pandang bulu.
Sekolah Wajib Jadi Zona Aman
Kapolres menuntut pihak sekolah memperketat pengawasan dan serius menerapkan konsep Sekolah Ramah Anak. Tidak boleh ada lagi guru yang menyepelekan, tidak boleh ada teman yang membiarkan, dan tidak boleh ada lingkungan yang membungkam korban.

Seruan Keras Kapolres Jauhari;
“STOP BULLYING! Kita tak butuh generasi yang tumbuh dalam ketakutan. Kita butuh keberanian untuk melawan. Laporkan! Jangan tunggu ada korban berikutnya.”
Gerakan anti-perundungan ini menjadi peringatan keras bahwa era menganggap bullying sebagai candaan telah berakhir. Kota Tangerang bergerak dan tidak ada ruang bagi pelaku perundungan untuk bersembunyi.
Reporter: Dian Pramudja
Editor: Merry WM
Media Mata Aktual News— Tegas, Berani, Tanpa Kompromi.







