Jakarta, Mata Aktual News– Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyatakan potensi gelombang aksi massa jilid II terbuka apabila pemerintah dan DPR tidak memenuhi tuntutan rakyat yang telah disampaikan dalam unjuk rasa sebelumnya.
Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, menegaskan bahwa berbagai tuntutan mahasiswa lahir dari keresahan masyarakat. “Saya yakin pasti ada gerakan-gerakan yang lebih besar lagi untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Karena tuntutan yang beredar hari ini murni berasal dari keresahan rakyat,” ujarnya di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9/2025).

Ia menyampaikan, usai bertemu pimpinan DPR, BEM SI akan terus mengawal realisasi janji dan komitmen legislatif. “DPR harus berani mematuhi tuntutan rakyat, jangan sampai ada pengingkaran yang berujung pada gejolak lebih besar,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Pimpinan Redaksi Mata Aktual News, Merry Witrayeni Mursal, menilai pernyataan BEM SI perlu menjadi perhatian serius pemerintah maupun DPR.
“Gerakan mahasiswa biasanya menjadi katalis suara publik yang lebih luas. Ketika mahasiswa turun, itu pertanda ada akumulasi keresahan yang tidak boleh diremehkan. Pemerintah dan DPR sebaiknya tidak sekadar memberi janji, melainkan menunjukkan langkah nyata,” kata Merry, Jumat (5/9/2025).
Merry menambahkan, kegagalan merespons aspirasi rakyat dapat berdampak pada menurunnya legitimasi lembaga negara.
Reporter: Amor