
Mata Aktual News, Jakarta— Dugaan penipuan yang melibatkan seorang oknum ASN di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat berbuntut panjang. Santi, ibu dari Agus Priyadi, mengaku akan melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat karena belum adanya itikad baik dari pihak yang diduga pelaku.
“Saya sudah menunggu itikad baik dari pelaku, tapi sampai hari ini belum ada kejelasan. Maka hari Rabu saya akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib,” ujar Santi kepada awak media, Senin (19/5/2025).
Di sisi lain, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, Diding Wahyudin, membantah keras adanya praktik pemberian uang terkait penerimaan Kontrak Kerja Individu (KKI). Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari siapapun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tidak benar kalau saya menerima uang dari pihak manapun. Penerimaan KKI tidak ada yang namanya uang pelicin, dan hingga kini pembukaan KKI Tahun 2025 pun belum dimulai,” kata Diding saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Diding juga menyatakan bahwa dirinya telah melaporkan oknum terkait ke pimpinan di atasnya.
“Saya sudah melaporkan kasus ini ke Kepala Dinas Pendidikan dan juga ke Wali Kota Jakarta Barat. Saya tidak bekerja sendiri. Bahkan, oknum tersebut sudah tiga kali kami panggil untuk dilakukan pembinaan,” tambahnya.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, belum membuahkan hasil. Menurut keterangan petugas keamanan kantor, Mulyadi, yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat. “Ibu Kepala Dinas sedang keluar kantor,” ujarnya singkat.
Menanggapi kasus ini, Sekretaris Jenderal Kumpulan Pemantau Korupsi Bersatu (KPKB), Zefferi, menyatakan pihaknya akan terus mengawal proses hukum yang berjalan.
“Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas. Selain itu, kami juga akan melayangkan surat resmi ke Satuan Tugas Saber Pungli di tingkat pusat,” tegas Zefferi.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik dan dipantau ketat oleh berbagai pihak, terutama terkait integritas sistem rekrutmen tenaga kerja di lingkungan pendidikan.
Laporan: Asia Pujiono/Aas
Editor: Merry WM