Ketum Rekan Indonesia: Pemerintah Perlu Prioritaskan Penanganan TBC, Stunting, dan Kematian Ibu-Anak, Bukan Hanya Makan Bergizi Gratis

- Jurnalis

Selasa, 6 Mei 2025 - 12:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mata Aktual News, Jakarta, 6 Mei 2025– Ketua Umum Rekan Indonesia, Agung Nugroho, menyoroti urgensi pemerintah dalam menentukan prioritas anggaran kesehatan nasional. Ia menilai, penanganan penyakit kritis seperti TBC, TB RO, stunting, serta kematian ibu dan anak, lebih mendesak untuk difokuskan daripada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini menyedot anggaran sangat besar.

Menurut Agung, pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp171 triliun untuk program MBG yang menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada 2025. Sementara itu, masalah stunting nasional masih tinggi, yakni 30,8% pada 2018, dan kasus TBC serta TB RO masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat. “Program MBG memang bertujuan baik, tapi efektivitasnya dalam menurunkan stunting belum optimal karena pencegahan stunting yang paling efektif justru pada 1000 hari pertama kehidupan, bukan hanya di usia sekolah,” ujar Agung.

Anggaran MBG jauh lebih besar dibandingkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang hanya sekitar Rp3,4 triliun untuk 52 juta orang. Sementara itu, anggaran penanganan TBC, stunting, dan kematian ibu-anak tersebar dalam anggaran kesehatan nasional sebesar Rp218 triliun, namun belum cukup untuk mengatasi permasalahan mendasar tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Agung menambahkan, dana MBG sebaiknya dialihkan sebagian untuk:

  • Memperkuat layanan kesehatan ibu hamil dan bayi
  • Memperluas deteksi serta pengobatan TBC dan TB RO
  • Meningkatkan edukasi gizi dan kesehatan keluarga
  • Menguatkan sistem pemantauan dan distribusi bantuan kesehatan

“Fokus pada penanganan TBC, stunting, dan kematian ibu-anak akan memberikan dampak langsung dan signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat, sekaligus menurunkan angka kematian dan memperbaiki masa depan generasi bangsa,” tegas Agung.

Rekan Indonesia mengajak pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk mengkaji ulang prioritas anggaran kesehatan agar lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi rakyat.

Tentang Rekan Indonesia:
Rekan Indonesia adalah organisasi yang berkomitmen pada advokasi kesehatan masyarakat dan penguatan kebijakan publik berbasis data.

Jurnalis: Syahrudin Akbar
Editor: Merry WM

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rekan Indonesia Gelar Diskusi Publik Evaluasi Layanan dan Jaminan Kesehatan
Layanan Kesehatan Jakarta Kian Inovatif, Puskesmas Tak Lagi Sekadar Tempat Berobat
Konflik di IGD RSUD Berulang, Rekan Indonesia: BPJS Kesehatan Harus Bertanggung Jawab
Waspadai Angin Duduk, Bisa Mematikan! Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan
Sekko Jaksel Pimpin Forum Kemitraan Faskes, Perkuat Sinergi Layanan JKN
Sekda DKI Hadiri HUT ke-13 RS Ali Sibroh Malisi, Wali Kota Jaksel dan Camat Jagakarsa Turut Meriahkan Acara
Dinkes Bogor Usut Laporan Keluhan Pasien RSUD KH. Idham Chailid,Pastikan Tidak Ada Pelanggaran SOP
Kontroversi Fee 10% Bulan Dana PMI 2024 di Sudin Pendidikan Jakarta Selatan: Klarifikasi Berbeda, Publik Menuntut Transparansi
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 01:24 WIB

Rekan Indonesia Gelar Diskusi Publik Evaluasi Layanan dan Jaminan Kesehatan

Jumat, 18 Juli 2025 - 22:39 WIB

Layanan Kesehatan Jakarta Kian Inovatif, Puskesmas Tak Lagi Sekadar Tempat Berobat

Senin, 14 Juli 2025 - 15:25 WIB

Konflik di IGD RSUD Berulang, Rekan Indonesia: BPJS Kesehatan Harus Bertanggung Jawab

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Waspadai Angin Duduk, Bisa Mematikan! Ini Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan

Senin, 16 Juni 2025 - 14:00 WIB

Sekko Jaksel Pimpin Forum Kemitraan Faskes, Perkuat Sinergi Layanan JKN

Berita Terbaru

Verified by MonsterInsights