Pihak Sekolah dan SPPG Wirobrajan Lakukan Penelusuran, 33 Siswa Absen karena Sakit Perut
Yogyakarta, Mata Aktual News – Ratusan siswa SMAN 1 Yogyakarta dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10). Sebagian besar siswa mulai mengeluhkan sakit perut dan diare pada Kamis (16/10) dini hari.
Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut laporan pertama diterima dari salah satu siswa pada Kamis dini hari, yang mengabarkan banyak temannya mengalami gejala serupa.
“Dari 972 siswa yang kami data, sebanyak 426 mengalami gejala seperti sakit perut melilit dan diare. Ada yang dua kali, tiga kali, ada juga yang hanya sakit perut saja,” ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis siang (16/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski demikian, sebagian besar siswa tetap hadir ke sekolah. Hanya 33 siswa yang absen karena kondisi tubuh tidak memungkinkan untuk belajar.
Ngadiya menuturkan, dugaan awal mengarah pada makanan program MBG yang dikonsumsi para siswa pada Rabu siang. Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan pun disebut telah mengakui adanya kemungkinan bahwa salah satu komponen menu menjadi pemicu insiden tersebut.
“SPPG tadi menyampaikan akan bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan puskesmas untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI), Balham Wadja, SH, menyayangkan insiden yang menimpa para pelajar tersebut.
“Sungguh sangat prihatin atas kejadian keracunan akibat program makan bergizi gratis yang marak dialami siswa sekolah. Baiknya dana MBG disalurkan langsung dalam bentuk uang agar pelaksanaannya lebih terpantau,” tegas Balham.
Dari penelusuran di lapangan, beberapa siswa mengaku mulai merasakan gejala setelah menyantap menu ayam saus barbeque.
“Rasanya sih nggak aneh, tapi waktu sampai rumah langsung diare. Banyak teman sekelas juga begitu,” kata Veda (17), siswi kelas XII.
Ia mengaku tiga kali bolak-balik ke kamar kecil dan berencana memeriksakan diri ke rumah sakit. “Hari ini udah trauma, nggak mau lagi makan MBG,” ujarnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta sendiri mulai berjalan sejak Agustus 2025, dan ini merupakan kasus dugaan keracunan pertama yang tercatat di sekolah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPPG Wirobrajan belum memberikan keterangan resmi. Sementara pengelola dapur penyedia MBG menolak berkomentar saat ditemui di lokasi.
Pihak sekolah menyatakan akan memperketat pengawasan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Kami akan evaluasi bersama seluruh pihak terkait agar distribusi makanan benar-benar aman untuk dikonsumsi siswa,” tutup Ngadiya.







