Melatih Logika di Tengah Banjir Informasi, Berita Viral

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Edisi: Cerpen Mata
Oleh: Redaksi

JAKARTA, Mata Aktual News— Di sudut kedai kopi pagi itu, Udin laler termenung menatap layar ponselnya. Pesan berantai soal harga beras melambung dan berita viral tentang skandal politik memenuhi grup WhatsApp keluarganya. Ia nyaris percaya begitu saja, hingga sebuah pertanyaan melintas di benaknya: “Benarkah semua ini?”

Seperti pesan yang sering didengarnya dalam perkuliahan filsafat, ia sadar bahwa berpikir kritis harus dimulai dari keraguan. René Descartes, sang filsuf, bahkan memulai perjalanannya dari sana: “Cogito, ergo sum” — aku berpikir, maka aku ada. Bukan asal percaya, Udin pun bertanya lebih jauh. Siapa sumbernya? Apa motifnya? Dan mengapa berita itu muncul sekarang?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia ingat contoh sederhana soal harga beras. Judul berita berbunyi dramatis: “Harga sembako naik membuat rakyat sengsara.” Padahal, faktanya cuma soal kenaikan harga beras 10 persen selama tiga bulan terakhir — angka yang perlu dilihat utuh agar tidak keliru.

Di layar sebelahnya, sebuah komentar di media sosial menarik perhatiannya: “Kalau tak setuju kebijakan ini, berarti Anda anti kemajuan.” Udin tersenyum tipis. Itu contoh klasik sesat pikir false dilemma — seolah hanya ada dua pilihan ekstrem. Sebagai pembaca cerdas, ia belajar untuk mengenali logika semacam ini agar tak tertipu retorika.

Semakin dalam ia merenung, makin banyak pertanyaan muncul. “Mengapa saya percaya berita ini? Apa sebabnya? Apa hanya karena sesuai keinginan saya?” Ia paham betul bahwa logika harus dibangun dari sebab-akibat, bukan sebab-selera. Jika seseorang sukses hanya dikaitkan dengan doa, bagaimana peran kerja keras dan strategi?

Demi melatih kejernihan berpikir, Udin kemudian membuka buku catatannya dan menulis. Ia menuangkan pendapatnya soal berita-berita tadi dalam 300 kata. Dengan begitu, ide-idenya menjadi lebih konkret, lebih tertata — sama seperti Marcus Aurelius yang menulis demi menjernihkan pikirannya.

Hari itu, ia juga membuat janji bertemu Sari, teman lama yang pandangan politiknya berseberangan. Diskusi mereka hangat, kadang sengit, tapi diakhiri tawa dan pemahaman baru. Berdebat bukan untuk menang, melainkan untuk saling mengasah ketajaman berpikir.

Menjelang sore, Udin menutup layar ponsel dan menarik napas. Ia sadar bahwa logika adalah cahaya yang menuntunnya keluar dari kabut kepalsuan. Dan untuk menjaganya tetap menyala, ia harus terus belajar meragukan, memilah fakta dari opini, mengenali sesat pikir, bertanya “mengapa,” menulis, dan berdiskusi terbuka.

Sebab di zaman ini, berpikir kritis bukan lagi pilihan — melainkan kebutuhan.

Apa tantangan terbesar Anda saat berpikir kritis? Bagikan pengalaman dan sudut pandang Anda di kolom komentar. Jangan lupa sebarkan artikel ini agar lebih banyak pembaca melatih logika mereka!

Penulis: Amor | Editor: Merry WM

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wagub DKI Rano Karno dan Walikota Anwar Hadiri Silaturahmi Perempuan Minang Indojalito di Jakarta Selatan
Hutan Mangrove Pelindung Alam Menghilang, Ketegasan Bang Azran Pecah Saat Kunjungi Pulau Pari
Wali Kota Jakarta Selatan Tinjau Lokasi Kebakaran di Kebon Baru, Satu orang meninggal dunia
Wajah Jakarta dalam Risiko Kebakaran: Ketika Hidran Tak Sampai ke Gang Sempit
Cipinang Besar Utara Bersih dari Bangunan Liar: Menuju Lingkungan Aman dan Tertib
Kapolri Berikan Pelayanan Kesehatan Gratis Bagi Ribuan Orang Hari Ini
Forkabi Gelar Festival Budaya Betawi di Milad ke-24, Tegaskan Komitmen Lestarikan Kearifan Lokal
Saat Logika Dibuang, Diskusi Menjadi Sia-Sia Seperti: Menyalakan Lampu di Ruangan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 19:36 WIB

Wagub DKI Rano Karno dan Walikota Anwar Hadiri Silaturahmi Perempuan Minang Indojalito di Jakarta Selatan

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:08 WIB

Melatih Logika di Tengah Banjir Informasi, Berita Viral

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:35 WIB

Hutan Mangrove Pelindung Alam Menghilang, Ketegasan Bang Azran Pecah Saat Kunjungi Pulau Pari

Jumat, 20 Juni 2025 - 03:33 WIB

Wali Kota Jakarta Selatan Tinjau Lokasi Kebakaran di Kebon Baru, Satu orang meninggal dunia

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:29 WIB

Wajah Jakarta dalam Risiko Kebakaran: Ketika Hidran Tak Sampai ke Gang Sempit

Berita Terbaru

Jakarta

Melatih Logika di Tengah Banjir Informasi, Berita Viral

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:08 WIB

Verified by MonsterInsights