Jakarta, Mata Aktual News— Wacana pemindahan Lapas Kelas I Cipinang kembali memantik perlawanan publik. Kali ini datang dari Aktivis KPKB, Zefferi, yang menilai rencana relokasi berpotensi menghilangkan jejak sejarah penting bangsa.
Zefferi menegaskan, Cipinang bukan sekadar bangunan penjara, melainkan saksi bisu perjalanan panjang hukum dan politik Indonesia. Banyak peristiwa besar dan tokoh penting bangsa yang pernah melewati tembok lembaga pemasyarakatan tersebut.
“Kalau negara hanya bicara pindah tanpa bicara pelestarian, itu bahaya. Ini bukan soal gedung tua, ini soal memori bangsa. Jangan korbankan sejarah demi proyek,” tegasnya kepada Mata Aktual News, Kamis (27/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengingatkan pemerintah agar tidak gegabah mengambil keputusan. Menurutnya, setiap agenda relokasi harus dibarengi kajian terbuka yang melibatkan ahli sejarah, budayawan, dan masyarakat.
“Kalau alasan pemindahan karena overkapasitas atau faktor teknis bangunan, itu bisa dimengerti. Tapi bangunan lamanya wajib dilindungi. Jadikan cagar budaya atau museum, bukan diratakan,” katanya.
Zefferi juga mengingatkan agar proyek pemindahan ini tidak disusupi kepentingan bisnis. Ia menilai, tanpa transparansi, relokasi lapas rawan menjadi kedok penguasaan lahan strategis di Jakarta.
“Jangan sampai dalih relokasi dipakai untuk membuka ruang proyek-proyek bernilai mahal. Ini harus diawasi ketat,” ujarnya.
Hingga kini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi lokasi pemindahan maupun nasib bangunan lama Cipinang. Di sisi lain, gelombang penolakan dari aktivis, sejarawan, dan pemerhati budaya terus menguat.
KPKB menegaskan akan mengawal penuh setiap tahapan kebijakan tersebut.
“Negara jangan cuma pandai membangun yang baru, tapi lupa menjaga yang lama. Cipinang adalah bagian dari identitas bangsa,” tutup Zefferi.
(Tim Redaksi Mata Aktual News)







