Ketua Rekan Indonesia Desak Pemerintah Hapus Rujukan Berjenjang: “Ini Sudah Tidak Masuk Akal”

- Jurnalis

Jumat, 14 November 2025 - 22:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mata Aktual News — Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho, kembali menyoroti persoalan mendasar dalam layanan BPJS Kesehatan, khususnya terkait sistem rujukan berjenjang yang dinilai semakin membebani masyarakat. Ia menegaskan, pola rujukan bertingkat yang mengharuskan pasien berpindah dari FKTP hingga beberapa rumah sakit berbeda adalah praktik yang tidak lagi relevan dan mengancam keselamatan pasien.

Agung menjelaskan, banyak keluhan muncul karena pasien harus melalui jalur panjang dari RS tipe D atau C, kemudian ke tipe B, sebelum akhirnya menerima penanganan di RS tipe A. Padahal, menurutnya, sejak awal dokter FKTP sudah memahami jenis rumah sakit apa yang paling sesuai untuk kondisi pasien.

“Pasien dari FKTP harus ke RS tipe D atau C dulu, lalu pindah ke tipe B, dan baru ke tipe A. Ini bertele-tele dan membuang waktu. Padahal dari awal dokter FKTP sudah tahu pasien butuh rumah sakit tipe apa,” tegas Agung dalam keterangannya, Jumat,
(14/11/ 2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menilai sistem yang berjalan saat ini lebih mengedepankan kepatuhan administratif daripada urgensi medis. Akibatnya, tidak sedikit pasien yang harus menjalani pemeriksaan ulang, antrean ulang, hingga menanggung biaya tambahan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

“Rujukan berjenjang membuat pasien dipingpong. Pemeriksaan diulang, antrean diulang, biaya naik, dan risiko memburuknya kondisi pasien semakin besar,” ujarnya.

Agung mendorong pemerintah dan BPJS Kesehatan segera menerapkan rujukan berbasis kompetensi. Dengan pendekatan ini, dokter FKTP dapat langsung mengarahkan pasien ke rumah sakit yang memiliki kemampuan penanganan sesuai kebutuhan, tanpa harus mengikuti prosedur bertingkat yang panjang.

“Kalau butuh tipe A, ya langsung saja ke tipe A. Jangan dipersulit. Negara tidak boleh menyusahkan orang yang sedang sakit,” kata Agung.

Ia juga menyoroti dampak terhadap pembiayaan BPJS. Menurutnya, sistem berjenjang justru menambah beban keuangan negara karena banyak tindakan medis dan proses administrasi yang harus diulang di setiap level rumah sakit.

Agung menegaskan bahwa revisi total terhadap sistem rujukan harus menjadi perhatian serius pemerintah jika ingin meningkatkan kualitas layanan kesehatan nasional. “Rujukan berjenjang ini sudah tidak masuk akal. Saatnya pemerintah melakukan koreksi total. Ini menyangkut nyawa masyarakat,” tandasnya.

Hingga kini, pemerintah belum menetapkan waktu implementasi perubahan sistem rujukan. Namun tekanan dari berbagai organisasi kesehatan masyarakat terus meningkat seiring bertambahnya keluhan dari peserta BPJS.

Reporter: Syahrudin Akbar
Editor: Anandra

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Job Festival 2025 Resmi Dibuka, Rano Karno Dorong Akses Dunia Kerja di Ibu Kota
GOM Rancabungur Disorot: Diduga Langgar GSS dan Tak Transparan
Jaga Tujuan Padat Karya, PITA Ingatkan Publik Tak Hakimi Kasus Mesin Jahit Sebelum Waktunya
Warga Teluk Naga Teriak Soal Saluran Rusak: Pemerintah Diminta Turun Tangan, Jangan Tunggu Banjir Datang Lagi!
Rekan Indonesia Desak Pemerintah Cabut Permenkes 47/2018 dan Evaluasi Total Sistem Jaminan Sosial Nasional
Proyek Pagu Dewan Desa Jatimulya Diduga Asal Jadi, Minim Pengawasan: Desa Klaim Tak Pernah Dilibatkan
Aktivis dan Budayawan Soroti Dugaan Penyalahgunaan Aset Pemprov Jabar oleh Restoran Asep Stroberi dan Jaswita
Jakarta Institute : Tidak Tepat Bandingkan JITEX dengan PRJ, Skemanya Jauh Berbeda
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 22:12 WIB

Ketua Rekan Indonesia Desak Pemerintah Hapus Rujukan Berjenjang: “Ini Sudah Tidak Masuk Akal”

Kamis, 13 November 2025 - 20:11 WIB

Job Festival 2025 Resmi Dibuka, Rano Karno Dorong Akses Dunia Kerja di Ibu Kota

Rabu, 12 November 2025 - 13:29 WIB

GOM Rancabungur Disorot: Diduga Langgar GSS dan Tak Transparan

Selasa, 11 November 2025 - 20:13 WIB

Jaga Tujuan Padat Karya, PITA Ingatkan Publik Tak Hakimi Kasus Mesin Jahit Sebelum Waktunya

Minggu, 9 November 2025 - 23:53 WIB

Warga Teluk Naga Teriak Soal Saluran Rusak: Pemerintah Diminta Turun Tangan, Jangan Tunggu Banjir Datang Lagi!

Berita Terbaru

Jakarta

Manggarai Resmi Jadi Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian

Jumat, 14 Nov 2025 - 20:52 WIB

Verified by MonsterInsights