Jakarta, Mata Aktual News— Pemerintah Kota Jakarta Timur berhasil mencapai target 0 persen buang air besar sembarangan (BABS), seiring dengan penerapan sistem pengolahan limbah terpadu yang mengubah limbah tangki septik menjadi biogas komunal untuk kebutuhan energi rumah tangga.
RW 01, Kelurahan Rambutan, menjadi contoh nyata penerapan program tersebut. Api biru di dapur warga kini menyala dari gas hasil olahan limbah domestik, bukan dari elpiji seperti biasanya.
Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sekarang tidak ada lagi warga yang BAB sembarangan. Limbah rumah tangga justru dimanfaatkan menjadi energi yang bermanfaat,” ujar Munjirin di Jakarta, Rabu. (12/11/2025)
Melalui sistem sanitasi terpadu yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, limbah cair dikumpulkan dari tangki septik, diolah, lalu disalurkan kembali ke rumah-rumah warga dalam bentuk gas metana ramah lingkungan.
Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho, menyebut capaian ini berdampak positif terhadap penurunan kasus penyakit berbasis lingkungan.
“Ketika perilaku BAB sembarangan ditekan, maka risiko diare, infeksi, hingga stunting ikut berkurang. Ini investasi jangka panjang untuk kesehatan masyarakat,” katanya.
Agung menambahkan bahwa keberhasilan Jakarta Timur menjadi wilayah bebas BAB sembarangan menunjukkan kemajuan signifikan dalam tata kelola lingkungan perkotaan.
“Ini bukan hanya soal sanitasi, tapi tentang martabat dan kualitas hidup warga kota,” ujarnya menegaskan.
Dengan pemanfaatan biogas dari limbah domestik, Jakarta Timur kini menjadi contoh praktik pengelolaan sanitasi berkelanjutan yang tak hanya menyehatkan, tetapi juga menghemat energi dan menjaga lingkungan.
Pewarta: Syahrudin Akbar
Editor: Anandra







