
Bogor, Mata Aktual News – Aktivis dari Kumpulan Pemantau Korupsi Bersatu (KPKB), Zefferi, melontarkan kritik tajam terhadap birokrasi teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Ia menyebut anehnya kondisi di mana publik lebih mudah menemui Bupati dibanding para pejabat teknis seperti Kepala Dinas (Kadis), Sekretaris Dinas (Sekdis), dan Kepala Bidang (Kabid).
“Lucu saja, kami malah lebih gampang bertemu Bupati. Tapi kalau mau ketemu Kadis, Sekdis, atau Kabid, seolah seperti menghadap raja—susahnya minta ampun,” ujar Zefferi saat ditemui media, Kamis (29/5/2025).
Menurut Zefferi, fenomena ini mencerminkan lemahnya transparansi dan buruknya profesionalisme di level pejabat teknis. Ia bahkan menilai ada indikasi ketertutupan yang bisa membuka celah terhadap penyalahgunaan anggaran dan program kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau memang kerja mereka sesuai aturan dan transparan, kenapa harus takut dikontrol? Kenapa sulit ditemui? Ini jadi pertanyaan besar,” tegasnya.
Ia juga mengkritik gaya birokrasi yang disebutnya makin elitis dan menjauh dari semangat pelayanan publik. “Pejabat teknis ini seolah-olah eksklusif, padahal seharusnya mereka melayani rakyat. Bukannya malah tertutup dan sibuk dengan prosedur yang berbelit.”
Pernyataan ini menjadi sorotan publik, mengingat pejabat teknis adalah ujung tombak pelaksanaan program strategis daerah. Jika akses kepada mereka tertutup, maka pengawasan masyarakat pun bisa terhambat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Bogor terkait kritik tersebut. Namun, dorongan agar birokrasi teknis lebih terbuka dan akuntabel terus menguat dari berbagai pihak.
Reporter: M. Rojay | Editor: Redaksi Mata Aktual News