Ketua Umum Rekan Indonesia Bongkar Celah Komersialisasi Darah di PMI DKI

- Jurnalis

Jumat, 12 September 2025 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mata Aktual News– Ketua Umum Rekan Indonesia, Agung Nugroho, melontarkan kritik keras terhadap Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Ia menilai terdapat celah besar dalam pengelolaan darah, terutama pada tarif plasma konvalesen dan fraksionasi darah, yang membuka ruang potensi penyalahgunaan margin.

Berdasarkan data resmi, kebutuhan darah di Jakarta mencapai 1.000–1.200 kantong per hari. PMI mematok Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) Rp490.000 per kantong, sementara plasma konvalesen di rumah sakit tercatat dipatok hingga Rp2,25–2,5 juta per kantong.

Dengan selisih harga sebesar itu, Agung memperkirakan potensi surplus mencapai ratusan miliar rupiah per tahun hanya dari plasma, belum termasuk produk fraksionasi darah seperti trombosit dan kriopresipitat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pertanyaannya sederhana: ke mana larinya margin sebesar itu? Publik tidak pernah diberi laporan detail. Ini ibarat ruang gelap yang tidak tersentuh audit,” ujar Agung Nugroho dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).

Agung menekankan, darah bukanlah komoditas, melainkan amanat kemanusiaan. Karena itulah, setiap rupiah dari pengelolaan darah harus bisa dipertanggungjawabkan secara transparan.

Menurutnya, ada tiga titik rawan yang bisa menjadi pintu penyalahgunaan:

  1. Ketiadaan transparansi laporan pendapatan plasma dan fraksionasi darah.
  2. Tidak adanya audit independen atas pengelolaan dana PMI DKI.
  3. Monopoli distribusi darah tanpa kontrol publik.

Agung menjelaskan, secara hukum PMI memang menjadi satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola pengumpulan dan distribusi darah di Indonesia. Rumah sakit maupun masyarakat tidak punya alternatif lain. Namun, kondisi monopoli ini menjadi rawan penyalahgunaan ketika tidak dibarengi mekanisme transparansi dan pengawasan yang ketat.

“Karena sifatnya monopoli, masyarakat terpaksa tunduk pada kebijakan tarif yang ditetapkan. Kalau tidak ada transparansi dan audit independen, ruang untuk mark-up dan komersialisasi makin terbuka lebar,” tegas Agung.

Ia pun mendesak Pemprov DKI dan BPK turun tangan.

“Kami mendesak audit independen menyeluruh. Jika memang margin dari plasma dipakai untuk operasional, sebutkan berapa besarannya, alokasinya ke mana, dan siapa yang mengawasi. Kalau tidak, ini berpotensi menjadi ladang bisnis atas nama kemanusiaan,” katanya.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa situasi ini bukan sekadar soal akuntabilitas lembaga, tetapi juga menyangkut hak hidup warga Jakarta.

“Setiap tetes darah disumbangkan rakyat dengan ikhlas. Jangan sampai darah yang lahir dari solidaritas berubah menjadi instrumen komersialisasi. Transparansi adalah harga mati,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jum’at Berkah Heritage Medical: Aksi Sosial Pengobatan Gratis dan Bagi Nasi Kotak
Puluhan Relawan Kesehatan Desak Kemenkes Cabut Aturan yang Dinilai Persulit Akses IGD
Wali Kota Jaksel Dukung RSUD Pasar Minggu Kembangkan Program Wisata Kesehatan
Bupati Tangerang Resmikan Rumah Sakit Insan Nusantara di Rajeg
Gubernur Banten Pastikan Warga Miskin Tetap Dapat Layanan Kesehatan, Aktivis Nilai Masih Sekadar Retorika
Pemuda Didorong Wujudkan Kedaulatan Kesehatan Bangsa di Momentum Sumpah Pemuda
Rekan Indonesia Apresiasi Presiden Prabowo Hapus Tunggakan Premi BPJS Kesehatan
Rekan Indonesia : “Waspadai ISPA, Jaga Kesehatan dengan Langkah Sederhana”
Berita ini 796 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 00:59 WIB

Jum’at Berkah Heritage Medical: Aksi Sosial Pengobatan Gratis dan Bagi Nasi Kotak

Rabu, 12 November 2025 - 23:07 WIB

Puluhan Relawan Kesehatan Desak Kemenkes Cabut Aturan yang Dinilai Persulit Akses IGD

Selasa, 11 November 2025 - 17:30 WIB

Wali Kota Jaksel Dukung RSUD Pasar Minggu Kembangkan Program Wisata Kesehatan

Sabtu, 1 November 2025 - 17:17 WIB

Bupati Tangerang Resmikan Rumah Sakit Insan Nusantara di Rajeg

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Gubernur Banten Pastikan Warga Miskin Tetap Dapat Layanan Kesehatan, Aktivis Nilai Masih Sekadar Retorika

Berita Terbaru

Jakarta

Manggarai Resmi Jadi Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian

Jumat, 14 Nov 2025 - 20:52 WIB

Verified by MonsterInsights