Taman Safari Diduga Serobot Kawasan Konservasi Puncak, Aktivis Lingkungan Angkat Suara

- Jurnalis

Minggu, 6 Juli 2025 - 19:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PUNCAK, BOGOR. Mata Aktual News— Aktivitas dan perluasan bisnis Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua, Puncak, menuai kecaman dari kalangan pegiat lingkungan. Forum Aktivis Lingkungan (Fokal) Matahari menilai TSI telah melanggar aturan tata ruang dan merusak kawasan konservasi yang semestinya dilindungi negara.

Menurut juru bicara Fokal Matahari, Zefferi, TSI diduga menjalankan kegiatan usaha di atas kawasan hutan yang berstatus zona konservasi. “Bukan hanya soal zonasi, tapi juga soal keserakahan yang mengorbankan hutan demi kepentingan wisata,” tegas Zefferi saat dikonfirmasi, Minggu (6/7/2025).

Fokal Matahari menyebutkan ada beberapa temuan yang jadi perhatian mereka:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kawasan hutan lindung diubah jadi tempat wisata tanpa izin pelepasan resmi dari KLHK,

Tidak ada transparansi soal dokumen AMDAL,

Dugaan pelanggaran terhadap Perda RTRW Kabupaten Bogor dan Provinsi Jabar,

Aktivitas wisata mengganggu habitat satwa liar dan memperparah tekanan lingkungan,

Rusaknya daerah tangkapan air yang berkontribusi pada banjir di Megamendung dan sekitarnya.

Zefferi menegaskan, pihaknya sudah menyampaikan desakan agar Dirjen KSDAE dan Itjen Kementerian LHK segera turun ke lapangan. Ia menilai, audit menyeluruh perlu dilakukan terhadap legalitas dan dampak operasional TSI.

“Jangan sampai kawasan konservasi jadi bancakan bisnis. Negara tak boleh kalah oleh korporasi yang rakus,” kata Zefferi.

Fokal Matahari juga mendesak agar izin usaha TSI ditinjau ulang. Jika terbukti menyalahi aturan, aktivis mendesak agar kawasan tersebut dikembalikan fungsinya sebagai hutan konservasi dan bukan tempat hiburan.

“Puncak makin rusak bukan karena warga, tapi karena ekspansi bisnis yang dibiarkan liar. Pemerintah harus bertindak tegas,” tutupnya.

(Tim Redaksi | Mata Aktual News)

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bupati Tangerang Dorong Dekranasda Perkuat UMKM dan Ekonomi Kreatif Daerah
Kunjungan Wartawan Mata Aktual News Diskominfo Kabupaten Tangerang Perkuat Kemitraan Publikasi
Rekan Indonesia: Negara Harus Buktikan Komitmen HAM Lewat Layanan Kesehatan Dasar
Kelurahan Pejaten Barat Gandeng Rekan Indonesia Tekan Kasus TB dan DBD
1.376 Warga Cipinang Besar Utara Terima Bantuan Pangan, Pembagian Berlangsung Tertib
ASN Jaksel Disentil soal Integritas, Wali Kota Anwar Minta Tak Main-Main dengan Korupsi
Tambang Emas Ilegal Diduga Beroperasi di Air Sinamar Sejak 19 November, Warga Sijunjung Resah
Paving Blok Desa Pangkalan Bermasalah, Pagu Dewan PKS Jadi Sorotan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 12:34 WIB

Bupati Tangerang Dorong Dekranasda Perkuat UMKM dan Ekonomi Kreatif Daerah

Selasa, 9 Desember 2025 - 11:22 WIB

Kunjungan Wartawan Mata Aktual News Diskominfo Kabupaten Tangerang Perkuat Kemitraan Publikasi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:52 WIB

Rekan Indonesia: Negara Harus Buktikan Komitmen HAM Lewat Layanan Kesehatan Dasar

Kamis, 27 November 2025 - 01:22 WIB

Kelurahan Pejaten Barat Gandeng Rekan Indonesia Tekan Kasus TB dan DBD

Rabu, 26 November 2025 - 10:49 WIB

1.376 Warga Cipinang Besar Utara Terima Bantuan Pangan, Pembagian Berlangsung Tertib

Berita Terbaru

Daerah

KSOP Bitung Tertutup, Menhub Diminta Turun Tangan

Jumat, 12 Des 2025 - 12:17 WIB

Verified by MonsterInsights