Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda

- Jurnalis

Rabu, 24 September 2025 - 18:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta | Mata Aktual News – Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji, menilai reformasi kepolisian tidak akan berhasil jika tidak dimulai dari jajaran elite Polri. Ia menegaskan, banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan kepolisian menjadi bukti perlunya perombakan besar-besaran di tingkat pimpinan.

“Siapa yang harus direformasi? Pertama adalah elite Polri-nya. Elite Polri sekarang jelas tidak mampu mereformasi Polri. Buktinya apa? Banyak keluhan baik internal Polri maupun dari masyarakat,” ujar Susno melalui kanal YouTube pribadinya, Selasa (23/9/2025).

Kritik atas Kinerja Elite Polri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Susno, sejumlah persoalan klasik masih terjadi di tubuh Polri, mulai dari penanganan perkara yang bertahun-tahun tak kunjung selesai hingga kesan keberpihakan aparat kepada pemilik modal dalam kasus sengketa lahan.

“Polri terasa memihak kepada pemodal. Misalnya tanah rakyat diserobot perkebunan atau tambang, rakyat selalu kalah. Nampak Polri itu seolah-olah memihak kepada investor,” katanya.

Langkah Kapolri dan Respons Publik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya telah membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri sebagai jawaban atas tuntutan publik. Tim ini diharapkan mempercepat perubahan internal kepolisian agar lebih akuntabel, profesional, dan sesuai dengan ekspektasi masyarakat.

Namun, Susno menilai langkah tersebut tidak cukup. Ia mendorong agar posisi strategis di Polri diisi generasi muda yang memiliki integritas dan kompetensi.

“Mulai dari pimpinan tertinggi, pejabat-pejabat penting di kepolisian direformasi semua, diistirahatkan, diganti anak-anak muda. Anak-anak muda diseleksi yang bagus supaya Polri bisa lebih baik,” paparnya.

Dinamika Pemerintahan Prabowo

Wacana reformasi Polri yang kembali mencuat tidak bisa dilepaskan dari dinamika politik dan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam beberapa bulan terakhir, publik menyoroti meningkatnya jumlah kasus pelanggaran hukum yang melibatkan aparat, serta kritik keras terhadap cara polisi menangani unjuk rasa besar-besaran pada Agustus 2025.

Di sisi lain, Prabowo dalam visi pemerintahannya menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan sebagai prasyarat pembangunan ekonomi. Hal ini menempatkan Polri pada posisi strategis namun sekaligus rawan kritik, terutama jika dianggap lebih mengutamakan kepentingan elite dan investor ketimbang masyarakat kecil.

Pernyataan Susno pun menambah tekanan moral terhadap Polri sekaligus menjadi tantangan bagi pemerintahan Prabowo. Reformasi kepolisian bukan hanya soal internal lembaga, tetapi juga menyangkut legitimasi negara di mata rakyat dalam menegakkan hukum secara adil.

Harapan untuk Reformasi Nyata

Susno menegaskan, perubahan kepemimpinan di Polri akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik, termasuk penanganan perkara dan unjuk rasa. Ia menyinggung kericuhan dalam aksi demonstrasi Agustus lalu sebagai contoh lemahnya kepemimpinan.

“Kalau pimpinannya bagus, tidak akan ada kerusuhan. Betapa bagusnya ide-ide agar pelayanan humanis, penanganan perkara benar, tidak ada pungli, dan Polri berpihak pada rakyat. Tapi semua itu butuh pemimpin yang berkualitas dan diawasi dengan baik,” tegasnya.

Dengan meningkatnya sorotan publik dan desakan perubahan, bola kini berada di tangan pemerintah dan jajaran kepolisian: apakah reformasi Polri benar-benar diwujudkan atau kembali menjadi jargon yang hanya berhenti di tataran wacana.

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?
Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya
Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?
KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator
Lahirnya Partai Aksi Rakyat: Loyalis Anies Baswedan Resmikan DPD Kabupaten Tangerang
Pimred Mata Aktual News: BEM SI Ingatkan Potensi Demo Besar Jilid II
Senator Dailami Serukan Jaga Persatuan dan Ketertiban, Jangan Mudah Terprovokasi
KOMRAD 98 Kecam Tindakan Brutal Aparat terhadap Unjuk Rasa 25 dan 28 Agustus
Berita ini 238 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 11:07 WIB

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?

Selasa, 30 September 2025 - 16:57 WIB

Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya

Rabu, 24 September 2025 - 18:47 WIB

Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda

Rabu, 17 September 2025 - 19:06 WIB

Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?

Rabu, 17 September 2025 - 14:56 WIB

KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator

Berita Terbaru

Jakarta

Manggarai Resmi Jadi Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian

Jumat, 14 Nov 2025 - 20:52 WIB

Verified by MonsterInsights