Agam, Mata Aktual News — Dugaan pencurian buah sawit kembali terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Seorang petani, M. Rozi Nasrul Ihksan, melaporkan kehilangan puluhan kilogram sawit miliknya yang diduga dicuri pada Rabu, 12 November 2025, di kebun miliknya di Bakung, Jorong Sikabu, Kenagarian Kampung Tengah, Lubuk Basung. Laporan diterima Polres Agam pada Kamis malam, 14 November, dengan nomor registrasi LP/B/119/XI/2025/SPKT/POLRES AGAM/POLDA SUMATERA BARAT.

Investigasi awal mengungkap modus pencurian: pelaku menggunakan sepeda motor untuk mengangkut buah sawit dari kebun yang minim pengawasan. Rekaman CCTV dari peron tempat sawit dijual menunjukkan pelaku mengenakan kaus putih dan celana pendek biru membawa hasil curian ke lokasi penjualan. Bukti pembelian dari pemilik peron juga menguatkan dugaan bahwa sawit tersebut berasal dari kebun korban.
“Saya menemukan sawit saya dijual di peron, dan rekaman CCTV memperlihatkan pelaku membawa sawit ke sana. Ini jelas modus yang terorganisir dan memanfaatkan lemahnya pengawasan kebun sawit,” ujar Rozi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasie SPKT Polres Agam, Rahmad Wahyu, S.H., memastikan laporan telah diterima dan kasus akan ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum. Namun, fakta lapangan menunjukkan bahwa banyak kebun sawit di Agam rawan menjadi target karena minimnya pengawasan dan jarak antarperkebunan yang jauh.
Pimpinan Redaksi Mata Aktual News, Merry Witrayeni Mursal, menekankan bahwa kewaspadaan aparat dan pemilik kebun harus ditingkatkan.
“Pelaku memanfaatkan celah pengawasan. Penegakan hukum harus tegas dan cepat agar memberikan efek jera. Aparat keamanan tidak boleh hanya menunggu laporan, tetapi aktif melakukan patroli dan pengawasan di lokasi-lokasi rawan,” tegas Merry.
Kasus ini menyoroti tantangan serius dalam pengamanan sektor perkebunan sawit di Agam, sekaligus menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas patroli dan pengawasan aparat terhadap tindak kriminal yang mulai terorganisir. Para petani diimbau bekerja sama dengan aparat untuk memasang sistem pengawasan tambahan, termasuk CCTV, serta mendokumentasikan setiap transaksi sawit yang masuk atau keluar.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kriminalitas di sektor pertanian tidak bisa dianggap sepele dan memerlukan tindakan preventif serta penegakan hukum yang konsisten.
Reporter: Rahmat
Editor: Amor







