KPCDI Kecam RSUD Puri Husada: Jadwal Cuci Darah Dipangkas, Pasien Terancam Nyawa

- Jurnalis

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mata Aktual News Jakarta – Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menyampaikan kecaman keras terhadap RSUD Puri Husada Tembilahan yang secara sepihak mengurangi jadwal hemodialisis (HD) pasien dari dua kali menjadi satu kali per minggu. Keputusan ini dinilai sebagai bentuk kelalaian serius dan pelanggaran terhadap hak dasar pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak.

Ketua Umum KPCDI, Tony Richard Samosir, menyebut pengurangan frekuensi HD ini telah berdampak langsung pada kondisi 97 pasien gagal ginjal kronik. Banyak di antara mereka kini mengalami sesak napas, pembengkakan tubuh, hingga harus menggunakan oksigen di rumah akibat penumpukan racun di dalam tubuh.

“Hemodialisis bukan terapi opsional, ini penunjang hidup. Menguranginya tanpa dasar medis adalah bentuk pelanggaran HAM,” tegas Tony, Rabu (4/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Krisis ini disebut bermula sejak Maret 2025, ketika pihak rumah sakit menerapkan kebijakan pengurangan jadwal HD tanpa konsultasi medis dan tanpa pemberitahuan jelas kepada pasien atau keluarga. Hingga saat ini, kebijakan tersebut masih diberlakukan tanpa evaluasi terbuka.

Pasien Merana, Tak Ada Kepastian Jadwal

Muhammad Shaleh (59), pasien HD sejak Januari 2024, mengaku terakhir kali menjalani cuci darah pada 28 Mei lalu dan seharusnya mendapat giliran lagi pada 2 Juni. Namun hingga kini, belum ada panggilan dari rumah sakit.

“Badan saya berat, sesak napas terus, kaki bengkak. Banyak teman yang harus pakai oksigen di rumah karena tidak dapat HD tepat waktu,” ungkap Shaleh kepada Mata Aktual News.

Menurut KPCDI, kondisi ini memicu lonjakan tekanan darah, risiko gagal jantung, dan uremia akut yang bisa berujung pada kematian mendadak.

KPCDI Siap Tempuh Jalur Hukum

Sebagai respons, KPCDI akan menempuh berbagai langkah, termasuk:

Mengadukan kasus ini ke Ombudsman RI dan Kementerian Kesehatan

Mengkaji upaya hukum atas dugaan kelalaian pelayanan

Menyampaikan surat keberatan kolektif pasien kepada manajemen rumah sakit

Mengupayakan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan alternatif

“Ini bukan soal layanan teknis. Ini soal nyawa. RSUD Puri Husada harus bertanggung jawab,” pungkas Tony.

Reporter: Andra
Editor: Red

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lepas Sambut Kapolsek Pakuhaji, AKP Kuswadi Serahkan Tugas ke AKP Rokhmatulloh
Groundbreaking Mako Polsek Sepatan, Dihadiri Kapolres Zain dan Bupati Tangerang
Pelayanan SIM di Satpas Polres Kota Bogor Dinilai Semakin Profesional dan Transparan
Satlantas Polres Subang Gencarkan Sosialisasi ODOL, Penindakan Dimulai 14 Juli 2025
AKP Asep Saepudin Resmi Jabat Kasat Lantas Polres Subang, Gantikan AKP Sudirianto
Polri Peduli di Hari Bhayangkara ke-79, Bagikan Kursi Roda untuk Warga Kota Tangerang
Polsek Tigaraksa Tangkap Lima Pengedar Sabu, Kapolsek Tegaskan Komitmen Berantas Narkoba
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Kapolres Tangerang Serahkan Kunci Rumah Hasil Bedah Warga Jatiuwung
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:38 WIB

Lepas Sambut Kapolsek Pakuhaji, AKP Kuswadi Serahkan Tugas ke AKP Rokhmatulloh

Jumat, 13 Juni 2025 - 12:06 WIB

Groundbreaking Mako Polsek Sepatan, Dihadiri Kapolres Zain dan Bupati Tangerang

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:09 WIB

Pelayanan SIM di Satpas Polres Kota Bogor Dinilai Semakin Profesional dan Transparan

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:44 WIB

Satlantas Polres Subang Gencarkan Sosialisasi ODOL, Penindakan Dimulai 14 Juli 2025

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:06 WIB

AKP Asep Saepudin Resmi Jabat Kasat Lantas Polres Subang, Gantikan AKP Sudirianto

Berita Terbaru

Verified by MonsterInsights