HAM Di Era Prabowo: Janji Emas, Bayangan Gelap

- Jurnalis

Jumat, 15 Agustus 2025 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Mata Aktual News– Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto punya “menu” HAM yang lumayan menggoda di awal periode. Ada kementerian baru khusus urusan HAM, amnesti ribuan narapidana, sampai janji bebas kritik tanpa takut ditangkap.

Jakarta Institut mencatat, langkah manis pertama adalah kelahiran Kementerian Hak Asasi Manusia dengan Natalius Pigai di kursi menteri. “Ini kayak bikin dapur khusus buat masak resep HAM, supaya nggak cuma numpang di menu kementerian lain,” kata Agung Nugroho, Direktur Jakarta Institut yang dikutip dari siaran pers Jakarta Institut hari ini (15/8).

Lalu, ada program amnesti yang sudah bikin 1.178 narapidana keluar lebih cepat, termasuk aktivis politik dan Papua. Targetnya? Fantastis: 44 ribu orang bakal dibebaskan demi rekonsiliasi nasional. Ada juga rencana grasi buat napi Papua yang siap meninggalkan jalan kekerasan dan separatisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, ada “bumbu” yang bikin lidah aktivis terasa getir. Menko Polhukam Yusril Ihza Mahendra sempat bilang tragedi Mei 1998 bukan pelanggaran HAM berat. Masalahnya, Komnas HAM sudah sejak lama mengategorikannya sebagai pelanggaran HAM berat.

“Kalau sejarahnya dihapus-hapus, nanti rasanya hambar. Bagian pahitnya malah dibuang, padahal itu penting buat pelajaran,” komentar Agung.

Walau pemerintah bilang bebas kritik, di lapangan masih ada cerita lain: kegiatan jemaat Ahmadiyah dibubarkan, diskusi lintas agama dihentikan, bahkan ormas ikut-ikutan menghalangi demonstrasi.

“Ini kayak bilang pintu rumah terbuka, tapi begitu masuk disuruh pulang lagi,” sindir Agung.

Irisan Anggaran: Lembaga HAM Kena Potong, Polri Malah Nambah

Melalui Inpres No. 1 Tahun 2025, anggaran Komnas HAM dipotong 46%, Komisi Yudisial kena 54%. Sementara Polri? Justru dapat tambahan anggaran.

“Ini aneh. Lembaga yang tugasnya ngawasin malah dibatasi, sedangkan yang bisa bertindak represif malah dikasih ‘bensin’ lebih banyak,” kata Agung.

UU baru membuka peluang anggota militer duduk di kursi sipil strategis, seperti Jaksa Agung dan posisi penting di lembaga kontra-terorisme.

“Kesannya seperti nostalgia zaman lama, padahal demokrasi sehat harusnya sipil yang pegang kendali,” ujar Agung.

Amnesty International juga ikut mencatat PR pemerintah: dari aksi represif ke demonstran dan jurnalis, penggunaan spyware ke aktivis, pelanggaran HAM di Papua, sampai minimnya perlindungan data pribadi.

“Awal periode ini sebenarnya manis. Tapi kalau bumbu pahitnya nggak diolah dengan benar — pemutihan pelanggaran masa lalu, pemangkasan anggaran HAM, dan militerisme — maka cita rasa HAM kita bisa-bisa jadi tawar,” tutup Agung Nugroho.

Reporter: Syahrudin Akbar
Editor: Merry WM

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?
Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya
Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda
Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?
KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator
Lahirnya Partai Aksi Rakyat: Loyalis Anies Baswedan Resmikan DPD Kabupaten Tangerang
Pimred Mata Aktual News: BEM SI Ingatkan Potensi Demo Besar Jilid II
Senator Dailami Serukan Jaga Persatuan dan Ketertiban, Jangan Mudah Terprovokasi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 11:07 WIB

Projo Transformasi Jadi “Negeri dan Rakyat”, Jokowi Mulai Ditinggal Relawannya?

Selasa, 30 September 2025 - 16:57 WIB

Viral Baliho Wajah Presiden Prabowo di Tel Aviv, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco: Perlu Dicek Maksud dan Tujuannya

Rabu, 24 September 2025 - 18:47 WIB

Susno Duadji: Elite Polri Harus Direformasi, Diganti Anak Muda

Rabu, 17 September 2025 - 19:06 WIB

Prabowo Angkat Djamari–Erick, Publik Tanya: Solusi atau Bagi-Bagi Kursi?

Rabu, 17 September 2025 - 14:56 WIB

KPK Bantah Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer Ajukan Justice Collaborator

Berita Terbaru

Jakarta

Manggarai Resmi Jadi Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian

Jumat, 14 Nov 2025 - 20:52 WIB

Verified by MonsterInsights