Agam, Mata Aktual News — Bencana banjir bandang disertai longsor besar menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan menyebabkan kerusakan parah serta korban jiwa dalam jumlah besar. Hingga Sabtu (29/11/2025), tim gabungan mencatat 38 jenazah telah ditemukan, sementara sejumlah warga lainnya masih dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsor.

Tiga wilayah yang terdampak paling parah meliputi Nagari Tigo Koto Silungkang, Nagari Salareh Air Timur, dan Nagari Salareh Air Utara di Kecamatan Palembayan. Bencana ini menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga. Akses jalan terputus, pemukiman tertutup lumpur, serta jaringan komunikasi terganggu, sehingga proses evakuasi dan pendataan korban berlangsung dengan keterbatasan.
Ribuan rumah warga dilaporkan rusak berat hingga hanyut tersapu banjir bandang. Data sementara yang dihimpun di lapangan bersifat dinamis dan masih terus diverifikasi mengingat medan sulit serta cuaca ekstrem yang masih terjadi di lokasi bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses pencarian dan evakuasi melibatkan tim gabungan dari BPBD, Basarnas, unsur TNI, Polri, PMI, serta relawan. Upaya pencarian terkendala oleh keterbatasan alat berat, medan berlumpur, dan potensi longsor susulan.

Melihat skala kerusakan dan jumlah korban yang terus bertambah, desakan agar bencana ini ditetapkan sebagai bencana nasional menguat. Tokoh masyarakat Agam sekaligus anggota DPRD Kabupaten Agam, Ridwan DT Tumbijo, meminta pemerintah pusat segera turun tangan secara penuh.

“Kami memohon dengan tegas kepada pemerintah pusat agar segera menetapkan status bencana nasional. Korban terus ditemukan, masih banyak warga yang tertimbun, dan daerah tidak sanggup menangani bencana sebesar ini sendirian,” ujar Ridwan di lokasi bencana.
Ia menambahkan bahwa alat berat sangat terbatas, sementara logistik mulai menipis. Posko-posko pengungsian saat ini dipenuhi warga yang kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal.
“Setiap menit sangat berharga. Kami membutuhkan tambahan alat berat, tim medis, serta logistik darurat untuk para penyintas,” tambahnya.
Sejumlah titik pengungsian telah didirikan untuk menampung korban terdampak. Kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan meliputi makanan siap saji, air bersih, selimut, pakaian layak pakai, obat-obatan, serta perlengkapan evakuasi.
Tim gabungan terus melakukan pencarian korban dengan mengedepankan keselamatan, mengingat cuaca ekstrem dan kondisi tanah yang labil masih menjadi ancaman serius.
Redaksi Mata Aktual News akan terus memantau perkembangan di lapangan dan menyampaikan informasi terbaru secara akurat, berimbang, dan Terpercaya.
Reporter: Rahmat
Editor: Merry WM







