Jakarta, Mata Aktual News.com

“Perjuangan Rekan Indonesia tidak menjanjikan kesenangan. Yang ia tawarkan adalah keberpihakan. Yang ia tegakkan adalah keadilan. Jika kau mencari kenyamanan, maka jalan ini bukan untukmu.”
Empat belas tahun perjalanan ini tidak dibangun dari bendera kemewahan, melainkan dari api kecil yang menolak padam. Api itu menyala di rumah-rumah sempit, di trotoar kumuh, di puskesmas dengan antrean panjang, dan di dada warga yang haknya perlahan dipreteli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama 14 tahun, Rekan Indonesia menembus malam yang dingin dan siang yang menyengat untuk memastikan satu hal: tidak ada manusia yang dibiarkan sendirian menghadapi sakit dan ketidakadilan.
Kita bukan gerakan besar, tetapi kita adalah gema keras di tengah sistem yang ingin memaksa diam. Kita adalah tangan yang terulur saat negara terlambat hadir. Kita adalah suara yang menolak tunduk.
Di tengah sistem kesehatan yang kian dikomersialkan, Rekan Indonesia berdiri sebagai sanggah kecil—sekoci yang menolak tenggelam, meski ombak tinggi, biaya mahal, dan jalannya tidak pernah mudah. Sekoci itu kadang retak, kadang hampir terbalik, tetapi selalu melaju. Ia ditopang oleh cinta yang tak dihitung, tenaga yang tak digaji, dan tekad yang tak mengenal kata menyerah.
Selama 14 tahun, Rekan Indonesia menyeru warga: bangun kesadaran, kuatkan solidaritas, karena kesehatan bukan dagangan; karena kemanusiaan tak boleh dilelang.
Dan dari perjalanan itu lahirlah satu kebenaran: perjuangan tidak pernah membutuhkan syarat apa pun selain keberanian untuk berpihak.
Maka berdirilah tegak, kawan.
Perjalanan ini belum selesai.
Sekoci ini belum merapat.
Nama itu—Rekan Indonesia—masih dibutuhkan ribuan warga yang suaranya nyaris tak pernah terdengar.
Salam Juang
Tegakkan Keadilan, Wujudkan Keadilan Sosial
Agung Nugroho
Ketua Nasional Rekan Indonesia
Bangun Preventif dan Promotif Kesehatan Berbasis Peran Partisipasi Aktif Warga
10 Desember 2011 – 10 Desember 2025
14TahunRekanIndonesia
Rekan Indonesia Untuk Rakyat!!
Reporter: Syahrudin Akbar
Editor: Anandra







