
Banten – Proyek pemeliharaan jalan nasional di ruas Bayah–Cibareno–batas Jawa Barat menuai sorotan tajam. Pekerjaan yang mencakup penyiangan rumput bahu jalan dan pembersihan drainase itu dinilai dikerjakan secara asal-asalan dan tidak sesuai standar.
Pantauan awak media di lapangan pada Sabtu (24/5/2025), terlihat jelas sejumlah titik yang dikerjakan tidak rapi. Pembabatan rumput dengan arit tampak tidak tuntas, menyisakan batang rumput bagian bawah. Selain itu, lumpur hasil pembersihan drainase justru ditumpuk di atas tebing TPT (Tembok Penahan Tanah) dan bahu jalan, yang menyebabkan lumpur kembali mengalir ke saluran drainase, apalagi di tengah musim hujan seperti saat ini.
Menanggapi temuan tersebut, Ketua LSM KPKB–Nasional, Dede Mulyana, melontarkan kritik keras terhadap kinerja pengawasan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dimana pengawasan lapangannya? Lumpur yang diangkat dari drainase harusnya langsung dibuang menggunakan mobil losbak ke lokasi yang membutuhkan, seperti area longsoran untuk penguatan. Ini malah ditumpuk sembarangan di atas tebing dan bahu jalan, akhirnya tumpah lagi. Ini pekerjaan asal jadi, seperti pekerjaan yang diakali,” tegasnya.
Dede Mulyana juga mendesak pihak pengawas ruas jalan nasional wilayah II Banten untuk segera mengevaluasi dan memeriksa ulang hasil pekerjaan para pekerja di lapangan.
“Jangan dibiarkan, ini menyangkut keselamatan pengguna jalan dan efektivitas pemeliharaan jalan nasional. Harus ada tindakan tegas,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun instansi terkait.
Penulis: Zefferi