Jakarta | Mata Aktual News — Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, resmi ditetapkan sebagai Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian (Kampung Redam) oleh Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Natalius Pigai, pada acara di Ballroom Hotel The Grand Platinum, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).
Penetapan tersebut merupakan bagian dari Program Kampung Redam, yang menjadi program prioritas Kementerian HAM untuk periode 2025–2029. Program ini berfokus pada pencegahan konflik sosial dan pembangunan perdamaian di wilayah-wilayah rawan konflik di seluruh Indonesia.
Acara penetapan turut dihadiri Walikota Administrasi Jakarta Selatan M. Anwar, Presiden World Peace Organization Bambang Herry Purnomo, Camat Tebet Dyan Airlangga, serta Lurah Manggarai Arafat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sambutannya, Menteri HAM Natalius Pigai menyampaikan bahwa Kementerian HAM berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Badan Intelijen untuk memetakan daerah-daerah yang rawan konflik guna memastikan pembinaan dilakukan secara tepat sasaran.
“Kami akan melakukan pembinaan intensif selama tiga sampai lima tahun di setiap kampung yang ditetapkan. Tujuannya agar benar-benar terjalin rekonsiliasi dan perdamaian yang berkelanjutan,” tegas Pigai.
Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, menyampaikan bahwa Manggarai dipilih sebagai Kampung Redam karena memiliki riwayat kerawanan konflik di sejumlah wilayah, terutama RW 03, RW 04, dan RW 012.
“Penetapan ini menjadi kesempatan besar bagi Manggarai untuk memperkuat keharmonisan sosial. Pembinaan ini sangat dibutuhkan agar potensi konflik dapat ditekan,” ujarnya.
Aktivis Sosial: Pendampingan Harus Konsisten

Aktivis sosial sekaligus Kaperwil DKI Jakarta di Media Mata Aktual News, menilai penetapan Manggarai sebagai Kampung Redam merupakan langkah strategis, namun harus dibarengi kerja nyata di lapangan.
“Kampung Redam adalah konsep bagus, tetapi implementasinya harus konsisten. Warga, tokoh lokal, pemuda, dan lembaga masyarakat harus dilibatkan penuh dalam proses rekonsiliasi,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa media memiliki peran penting untuk memastikan transparansi sepanjang program berlangsung.
“Mata Aktual News akan mengawal proses ini, memastikan informasi tetap transparan dan masyarakat mendapat edukasi yang tepat,” tambahnya.
Program Kampung Redam diharapkan menjadi model penyelesaian konflik berbasis masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah lain sebagai upaya membangun lingkungan yang aman, inklusif, dan damai.
Reporter: Syahrudin Akbar
Editor: Anandra







