Depok, Mata Aktual News – Sejumlah elemen mahasiswa dari Kota Depok bersiap menggelar aksi di depan Kantor Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Aksi ini merupakan kelanjutan dari gelombang protes usai meninggalnya seorang pengemudi ojek online (ojol) yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada 28 Agustus lalu.
Dari informasi yang dihimpun, setidaknya tiga kampus di Depok dipastikan akan mengirimkan massa aksi. Mereka tergabung dalam jaringan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Rakyat Bangkit.
Rencana Keberangkatan Massa:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BEM Universitas Indonesia (UI) menjadi kekuatan utama dengan sekitar 150 mahasiswa. Menariknya, dua kubu BEM UI yang biasanya berseberangan – kubu Mahkamah Mahasiswa dan kubu Rektorat – kali ini bersatu dalam satu barisan. Massa akan berangkat dari Lapangan FISIP UI, Kukusan, Beji.
BEM Universitas Gunadarma Depok menyiapkan sekitar 50 mahasiswa dengan titik kumpul di Kampus H, Cimanggis. Mereka akan bergerak menggunakan 25 kendaraan roda dua.
BEM STEI SEBI (Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI) mengirimkan sekitar 25 mahasiswa. Massa dari SEBI disebut akan bergerak secara cair langsung menuju lokasi aksi.
Sementara itu, BEM Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memutuskan tidak ikut serta dalam aksi kali ini, dengan alasan konsolidasi internal serta kekhawatiran represif aparat. Namun, PNJ tetap berafiliasi dengan jaringan BEM SI Rakyat Bangkit sehingga kemungkinan bergabung pada aksi berikutnya masih terbuka.
Tuntutan Mahasiswa
Dalam aksinya, mahasiswa membawa empat tuntutan utama:
- Mengusut tuntas kasus tewasnya pengemudi ojek online dalam aksi 28 Agustus.
- Mendesak Polri menghentikan tindakan sewenang-wenang, brutalitas, dan represif terhadap massa aksi.
- Membebaskan massa aksi yang ditahan atau diproses hukum.
- Melaksanakan reformasi kepolisian serta mendesak pencopotan Kapolri.
Solidaritas dan Tekanan Publik
Pengamat menilai, bersatunya dua kubu BEM UI yang selama ini terbelah menunjukkan tingginya nilai simbolis dari isu ini. Peristiwa tewasnya ojol menjadi simpati publik sekaligus memperkuat framing soal “brutalitas aparat”. Hal ini dikhawatirkan dapat memperbesar tekanan politik terhadap Polri.
Selain itu, pola pergerakan massa menggunakan kendaraan roda dua dari Gunadarma berpotensi menimbulkan kepadatan lalu lintas. Sementara keberadaan BEM SEBI dengan identitas BEM SI Rakyat Bangkit dinilai strategis karena menghubungkan isu lokal Depok dengan narasi nasional.
Secara keseluruhan, aksi mahasiswa Depok di Polda Metro Jaya diperkirakan melibatkan sekitar 225 orang. Situasi di lapangan akan menjadi sorotan publik, mengingat tensi pasca-insiden 28 Agustus masih tinggi dan mendapat perhatian luas dari masyarakat.
Reporter: Amor
Editor: Merry WM