Oleh: Mohammad Sofyan
Redaksi Mata Aktual News
Mata Aktual News [Edisi Cerpen] Iyan “Bonge,” wartawan MataAktualNews.com, menceritakan pengalaman pahitnya menghadapi deadline tugas jurnalistik. Ia mendapat perintah dari redaksi untuk mengkonfirmasi informasi terkait dugaan ketidaksesuaian fisik bangunan dengan izin yang dimiliki. Ada indikasi pelanggaran aturan perizinan yang perlu diinvestigasi. Bonge, dengan tekad kuat, bergegas menuju lokasi.
Namun, takdir berkata lain. Hujan deras mengguyur Jakarta tanpa henti. Bonge terjebak dalam derasnya hujan, terpaksa berteduh hingga larut malam. Hujan tak menunjukkan tanda-tanda akan reda. Kecemasan mulai menggerogoti dirinya. Deadline semakin dekat, namun akses menuju lokasi terhalang hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam keputusasaan, Bonge melihat secercah harapan. Seorang pedagang keliling, dengan jas hujan usang dan sisa setengah batang rokok kretek, muncul di tengah guyuran hujan. Dengan sisa-sisa semangat, Bonge memanggil pedagang tersebut dan menawar jas hujan. Perundingan harga pun terjadi, sebuah negosiasi kecil di tengah badai besar yang menerjangnya.
Akhirnya, dengan jas hujan butut itu, Bonge menerjang hujan menuju lokasi. Namun, sesampainya di sana, ia hanya mendapati bangunan yang basah kuyup karena hujan. Lokasi tersebut sudah kosong, tidak ada seorang pun yang bisa dikonfirmasi. Hujan, musuh tak terduga, telah menggagalkan misi investigasinya. Deadline yang telah ditentukan terlewati, dan Bonge hanya bisa meratapi nasibnya. Ia harus memikirkan strategi baru untuk menyelesaikan tugasnya, dan menjelaskan kepada redaksi mengapa investigasi ini gagal. Kisah Bonge ini menjadi pengingat betapa tak terduga dan menantang profesi seorang jurnalis, di mana faktor-faktor di luar kendali dapat menghambat tugas mereka.
Cerpen Mingguan – Rubrik Opini & Kehidupan
Bersambung ke bagian Selanjutnya….