Zefferi Komeng: Nyawa di Lubang Jalan

- Jurnalis

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Jeffry
Redaksi Mata Aktual News

Mata Aktual, [Edisi Cerpen] Di negeri yang katanya kaya raya, warga masih harus jatuh bangun melintasi jalan penuh lubang. Di negeri yang katanya demokratis, suara rakyat kalah nyaring dari bunyi mesin aspal yang hanya digelar saat menjelang pemilu.

Tapi tidak bagi Zefferi Komeng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia bukan anggota dewan. Tak punya gelar insinyur atau master perencanaan wilayah. Tapi suaranya lebih keras dari toa kampanye dan lebih jujur dari janji pejabat di spanduk murahan.

Setiap pagi, Zefferi menyusuri jalan-jalan kabupaten—yang lebih mirip medan perang—dengan motor butut dan kamera ponsel. Ia rekam, ia kritik, dan ia tunjuk siapa yang harus bertanggung jawab.

“APBD triliunan, tapi warga mati konyol karena jalan rusak. Ini bukan salah takdir, ini dosa sistem.”

Itu kalimat yang pernah ia teriakkan di depan kantor dinas. Tak sekali dua kali ia diusir. Pernah pula dipanggil “pengganggu ketertiban”. Tapi ketertiban mana, jika jalan berlubang jadi pemandangan tetap?

Zefferi tak peduli dipanggil provokator. Baginya, lebih hina menjadi pemimpin yang membiarkan rakyat celaka.

Satu kali, ia unggah video seorang ibu jatuh dari motor karena lubang dalam di Jalan Raya Parung. Tiga hari kemudian, jalan itu ditambal—asal-asalan. Ia datangi kantor kontraktor:

“Kalian tambal untuk rakyat atau untuk tender?”

Jawabannya? Sunyi dan pintu tertutup.

Zefferi bukan pahlawan. Tapi ia bukti bahwa satu suara jujur bisa membuat para pejabat tidur tak nyenyak. Selama masih ada anggaran diselewengkan dan proyek dikorupsi, Zefferi Komeng tak akan diam.

“Karena rakyat tak butuh baliho. Rakyat butuh keadilan di jalan.”

Cerpen Mingguan – Rubrik Opini & Kehidupan
Bersambung ke bagian Selanjutnya

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Iyan Bonge dan Motornya yang Galau di Parkiran Kuburan
Hujan Menggagalkan Investigasi: Kisah Iyan “Bonge” dan Deadline yang Tak Tersentuh
Dilema Seorang Jurnalis: Antara Tugas dan Tanggung Jawab Moral
Semarak Market Day SDN 03 Gunungsari Citereup: Tanamkan Jiwa Wirausaha dan Cinta Budaya Sejak Dini
Ijazah Ditahan Karena Tunggakan, Nasib Alumni SMK Pelayaran Bima Sakti Terkatung
Kontroversi Fee 10% Bulan Dana PMI 2024 di Sudin Pendidikan Jakarta Selatan: Klarifikasi Berbeda, Publik Menuntut Transparansi
Presiden Prabowo Terima Delegasi Inggris, Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Rencana Pendirian Kampus UK di Indonesia
329 Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri Dilantik, Bupati Bogor Titipkan Harapan untuk Pendidikan Berkualitas
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:37 WIB

Zefferi Komeng: Nyawa di Lubang Jalan

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:18 WIB

Iyan Bonge dan Motornya yang Galau di Parkiran Kuburan

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:27 WIB

Hujan Menggagalkan Investigasi: Kisah Iyan “Bonge” dan Deadline yang Tak Tersentuh

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:56 WIB

Dilema Seorang Jurnalis: Antara Tugas dan Tanggung Jawab Moral

Selasa, 17 Juni 2025 - 12:18 WIB

Semarak Market Day SDN 03 Gunungsari Citereup: Tanamkan Jiwa Wirausaha dan Cinta Budaya Sejak Dini

Berita Terbaru

Pendidikan

Zefferi Komeng: Nyawa di Lubang Jalan

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:37 WIB

Pendidikan

Iyan Bonge dan Motornya yang Galau di Parkiran Kuburan

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:18 WIB

Pendidikan

Dilema Seorang Jurnalis: Antara Tugas dan Tanggung Jawab Moral

Selasa, 17 Jun 2025 - 19:56 WIB

Verified by MonsterInsights