Prinsip Bukan Keras Kepala, Tapi Ketegasan untuk Tidak Menjual Kebenaran demi Kenyamanan

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Edisi: Cerpen Mata
Oleh: Redaksi

Bogor, Mata Aktual News— Suara riuh kendaraan di luar ruang redaksi tak membuat Jeffry bergeming. Ia tetap memelototi layar laptopnya, menelusuri data demi data untuk berita investigasi soal dugaan korupsi proyek pembangunan jembatan di kampungnya.

“Sudah lewat jam makan siang, Jef. Mau sampai kapan kau menulis begitu serius?” tegur Indah, rekan seprofesinya, sembari membawa dua bungkus nasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jeffry hanya melirik sekilas dan tersenyum tipis. “Sebentar lagi. Ini harus kelar sekarang,” jawabnya mantap.

Sejak awal menjadi jurnalis, Mata Aktual News.com Jeffry memegang teguh prinsip bahwa kebenaran adalah harga mati. Tak sekali dua kali ia diiming-imingi imbalan untuk “menghangatkan” berita agar lebih nyaman untuk dibaca, lebih menguntungkan pihak-pihak berkuasa. Namun ia selalu menolak. Bagi Jeffry, prinsip bukanlah keras kepala, melainkan ketegasan untuk tidak menjual kebenaran demi kenyamanan.

Pernah suatu kali seorang kontraktor proyek besar menemuinya langsung dan menawarkan uang agar berita soal dugaan mark up anggaran proyek jembatan itu ditarik. Jeffry hanya menjawab singkat, “Saya jurnalis, bukan penjual berita.” Kalimat itu membuat kontraktor itu terdiam, lalu pergi membawa amarahnya.

Hari itu, berita investigasi Jeffry terbit di portal Mata Aktual News. Dalam hitungan jam, berita itu dibaca ribuan orang dan menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Tak lama kemudian, aparat berwenang pun turun tangan, memeriksa ulang proyek dan memanggil pihak-pihak terkait.

Di sudut redaksi, Jeffry merebahkan punggungnya, menarik napas panjang, dan menatap layar laptopnya sekali lagi. Sebagai seorang jurnalis, ia tahu bahwa perjuangan untuk berkata benar pasti akan selalu diuji. Tetapi sekali lagi, ia mengingatkan dirinya sendiri:

“Prinsip bukan keras kepala, tapi ketegasan untuk tidak menjual kebenaran demi kenyamanan.”

Penulis: Amor | Editor: Merry WM

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

KPKB Soroti Dugaan Penyimpangan Bankeu 2025 di Bogor
WALHI Nilai Penertiban di Puncak Tak Adil: “Hibis Dibongkar, Asep Stroberi Dibiarkan”
Aktivis dan Budayawan Puncak Dukung Perhutani dalam Upaya Penataan Kawasan Hutan
DLH Kabupaten Bogor: Pajak Mobil Dinas Mangkrak, Alasan Sekdis Dinilai Tak Masuk Akal
Aktivis: Komitmen Pemkab Bogor Tangani Sampah Jangan Cuma Demi Anggaran!
Tokoh Masyarakat Soroti Pelanggaran Tata Ruang di Puncak: Restoran Permanen Berdiri di Zona Hijau
Aktivis Desak Presiden Segera Tertibkan Kawasan Puncak Sesuai Aturan Tata Ruang
FKMGS dan Pemkab Bogor Sepakati Program Penanaman Pohon Berkelanjutan di Gunung Salak
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 19:55 WIB

KPKB Soroti Dugaan Penyimpangan Bankeu 2025 di Bogor

Selasa, 4 November 2025 - 10:59 WIB

WALHI Nilai Penertiban di Puncak Tak Adil: “Hibis Dibongkar, Asep Stroberi Dibiarkan”

Kamis, 30 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Aktivis dan Budayawan Puncak Dukung Perhutani dalam Upaya Penataan Kawasan Hutan

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:41 WIB

DLH Kabupaten Bogor: Pajak Mobil Dinas Mangkrak, Alasan Sekdis Dinilai Tak Masuk Akal

Rabu, 6 Agustus 2025 - 22:24 WIB

Aktivis: Komitmen Pemkab Bogor Tangani Sampah Jangan Cuma Demi Anggaran!

Berita Terbaru

Daerah

KSOP Bitung Tertutup, Menhub Diminta Turun Tangan

Jumat, 12 Des 2025 - 12:17 WIB

Verified by MonsterInsights