JAKARTA, Mata Aktual News– Di tengah tekanan berat perekonomian nasional, ekonom sekaligus praktisi bisnis perikanan Chandra Setiadji atau akrab disapa Andy, mengusulkan agar kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, termasuk konglomerat, berpartisipasi membantu negara melalui sumbangan sukarela di luar kewajiban pajak.
Andy menilai langkah tersebut krusial mengingat kondisi daya beli masyarakat yang kian melemah, beban operasional usaha meningkat, hingga utang luar negeri yang terus menumpuk.

“Kalau kita melihat data, orang kaya di Indonesia jumlahnya ribuan. Kalau mereka mau menyisihkan sebagian kecil hartanya secara sukarela, potensi yang terkumpul bisa mencapai ratusan triliun rupiah,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Andy, gagasan ini bukanlah pungutan baru. Pajak tetap merupakan kewajiban setiap warga negara. Namun dalam situasi darurat, solidaritas dari kalangan elit ekonomi bisa menjadi wujud cinta tanah air.

Dana sukarela tersebut, lanjut Andy, dapat dialokasikan untuk mendukung sektor vital seperti subsidi bagi pelaku usaha kecil, stabilisasi harga pangan, serta pembangunan infrastruktur strategis.
Sebagai praktisi hukum, ia menekankan bahwa kekayaan besar yang dimiliki para konglomerat tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya Indonesia, tenaga kerja lokal, dan pasar domestik.
“Semangat gotong royong jangan hanya hidup di masyarakat bawah. Kalangan elit ekonomi juga seharusnya meneladani nilai itu,” tegasnya.
Andy menyadari tantangan terbesar dari usulan ini terletak pada aspek transparansi pengelolaan dana. Untuk itu, ia mendorong pemerintah menyiapkan wadah resmi yang diaudit secara berkala agar kepercayaan para donatur terjaga.
“Banyak orang kaya sebenarnya peduli, tetapi mereka ragu karena takut dana yang disumbangkan tidak jelas penggunaannya,” katanya.
Lebih jauh, Andy menekankan bahwa gagasan ini bukan paksaan, melainkan ajakan moral di tengah ancaman krisis. Ia berharap solidaritas sosial dapat menjadi kekuatan bangsa dalam melewati masa sulit.
“Ini semua bisa dilakukan atas dasar kesadaran yang tidak dipaksa, demi negara yang kita cintai,” pungkasnya.
Reporter: Dian Pramudja
Editor: Merry WM