Aktivis LSM Matahari Desak Pemkab Bogor: Kembalikan Hutan Puncak ke Titik Nol Untuk Mencegah Banjir!

- Jurnalis

Senin, 3 Maret 2025 - 19:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bogor – Mata Aktual News|| Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, kembali dilanda hujan deras pada Minggu (02/02/2025). Dalam hitungan jam, air meluap ke pemukiman warga di Desa Tugu Utara, terutama di Komplek Kampung Pensiunan, serta merendam wilayah Desa Batu Layang dan Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua.

Bencana ini kembali menjadi sorotan Aktivis Lingkungan LSM Matahari, Zefferi. Ia dengan tegas mengkritik kondisi hutan produksi yang semakin gundul serta penanaman tumbuhan yang tidak sesuai dengan spesifikasi konservasi.

Menurut Zefferi, banjir bandang yang menerjang perkampungan pensiunan di Gunung Mas bukan sekadar bencana alam, melainkan akibat langsung dari perusakan lingkungan. Ia menuding alih fungsi lahan perkebunan yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) sebagai penyebab utama, yang mengakibatkan seratusan rumah terendam dan jembatan putus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur) adalah kawasan konservasi air dan tanah. Fungsinya untuk menjamin ketersediaan air, melindungi kesuburan tanah, serta mencegah erosi dan banjir, baik di wilayah ini maupun di daerah hilir, termasuk DKI Jakarta. Namun, pembangunan tanpa kendali telah menghancurkan keseimbangan ekologis,” tegas Zefferi.

Ia juga menyoroti maraknya pembangunan megah yang merusak ekosistem, seperti di Riung Gunung, yang sebelumnya merupakan kawasan konservasi. “Bangunan-bangunan besar itu telah membabat beberapa hektare kebun teh yang berfungsi sebagai penyerap air dan penahan erosi. Pemerintah Kabupaten Bogor harus segera mengkaji dampaknya sebelum bencana semakin parah,” tambahnya.

Zefferi mendesak langkah konkret dari semua pihak, khususnya pemerintah dan masyarakat, untuk mengembalikan kondisi lingkungan ke titik nol—menghentikan eksploitasi hutan dan memulihkan alam seperti sediakala.

“Kalau tidak ingin bencana terus berulang, kembalikan alam ke titik nol!” pungkasnya.
Penulis: Jeffry
Editor: Merry

Follow WhatsApp Channel mataaktualnews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rekan Indonesia Dukung Usulan Wamenaker Soal Skema Utang Kuliah Kedokteran
PKB DKI Jakarta Ucapkan Selamat Harlah ke-27: Siap Terus Berjuang untuk Rakyat Jakarta dan Indonesia
Mata Aktual News.com Ucapkan Selamat Harlah PKB ke-27: Terus Berjuang Demi Rakyat!
Polres Agam Laksanakan Razia Gabungan Patuh Singgalang 2025
Wamenko Polkam Dorong Peserta Lemhanas Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Kaperwil Banten Mata Aktual News Mengucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-79
Komisi C DPRD DKI Jakarta Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Pendapatan RSUD Tarakan
Kapolresta Tangerang Serahkan Kunci Bedah Rumah dalam Rangka Hari Bhayangkara ke-79
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 15:53 WIB

Rekan Indonesia Dukung Usulan Wamenaker Soal Skema Utang Kuliah Kedokteran

Kamis, 24 Juli 2025 - 11:40 WIB

PKB DKI Jakarta Ucapkan Selamat Harlah ke-27: Siap Terus Berjuang untuk Rakyat Jakarta dan Indonesia

Kamis, 24 Juli 2025 - 11:30 WIB

Mata Aktual News.com Ucapkan Selamat Harlah PKB ke-27: Terus Berjuang Demi Rakyat!

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:25 WIB

Polres Agam Laksanakan Razia Gabungan Patuh Singgalang 2025

Kamis, 3 Juli 2025 - 15:38 WIB

Wamenko Polkam Dorong Peserta Lemhanas Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Berita Terbaru

Verified by MonsterInsights