Oleh: Mohammad Sofyan
Redaksi Mata Aktual News
Mata Aktual News, [Edisi Cerpen] Iyan Bonge, jurnalis muda penuh semangat, tengah dilanda dilema. Bukan karena deadline berita yang mendekat, melainkan karena nasib motor kesayangannya yang terparkir sendirian di parkiran sebuah kuburan. Tugas jurnalistik yang menuntut fokus penuh memaksanya meninggalkan si roda dua tanpa perlindungan terik matahari dan embun malam. Bayangan motor kesayangannya yang terpapar cuaca buruk membuat konsentrasinya buyar.
Sepanjang perjalanan menuju kantor redaksi, pikiran Iyan berkecamuk. Ia membayangkan motornya yang setia, terjemur panas sepanjang hari, mungkin bahkan diterpa hujan gerimis sore tadi. Tidak ada kain penutup, tidak ada naungan. Hanya kesunyian dan dinginnya batu nisan yang menemani. Perasaannya campur aduk: khawatir, bersalah, dan sedikit galau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sesampainya di kantor, arahan redaksi tentang tema liputan lapangan seakan masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Pikiran Iyan masih terpaku pada motornya. Ia merasa tidak fokus, sulit berkonsentrasi. Gambar motornya yang terlantar di parkiran kuburan terus berputar di kepalanya. Bahkan aroma kopi yang baru diseduh pun tak mampu mengalihkan perhatiannya.
Dilema Iyan ini menggambarkan betapa kesetiaan pada barang kesayangan, dalam hal ini motornya, bisa mengganggu konsentrasi dan produktivitas kerja. Ia belajar sebuah pelajaran berharga: bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan perhatian pada hal-hal lain di luar pekerjaan juga penting. Mungkin lain kali, ia akan lebih bijak dalam mengatur waktu dan memastikan motor kesayangannya terlindungi dengan baik sebelum menjalankan tugas jurnalistik. Semoga motornya tetap baik-baik saja.
Cerpen Mingguan – Rubrik Opini & Kehidupan
Bersambung ke bagian Selanjutnya